Jalur-jalur
transduksi sinyal menautkan penerimaan sinyal dengan respons
Agar suatu stimulus dapat memicu respons, suatu organisme harus memiliki
sel-sel dengan reseptor yang sesuai, yaitu molekul yang dipengaruhi oleh
stimulus. Misalnya, manusia tidak mampu melihat pola-pola bunga yang
memantulkan UV disebabkan karena mata kita tidak memiliki fotoreseptor UV.
Tumbuhan sensitive terhadap berbagai macam stimulus, yang masing-masing memicu
satu jalur transduksi sinyal yang spesifik.
Adaptasi-adaptasi morfologi untuk pertumbuhan dalam gelap di sebut etiolasi. Contoh, tanaman kentang muda
dialam biasanya menghadapi kegelapan terus-menerus ketika bertunas dibawah
tanah. Dalam kondisi-kondisi ini, daun yang mengembang akan menghalangi
penembusan tanah dan akan rusak saat tunas mendorong melalui daun.Karena daun
tidak mengembang dan terletak dibawah tanah, hanya ada sedikit kehilangan air
evaporative dan sedikit kebutuhan terhadap system akar ekstensif untuk
mengganti air yang hilang melalui transpirasi. Selain itu, energy yang
dihabiskan untuk membuat klorofil hijau akan sia-sia karena tidak ada cahaya
untuk fotosintesis. Sebagai gantinya tanaman kentang yang tumbuh dalam
kegelapan akan mengalokasikan sebanyak mungkin energi untuk memperpanjang
batangnya. Respon etiolasi merupakan salah satu contoh bagaimana morfologi dan
fisiologi tumbuhan disesuaikan dengan lingkungan melalui interaksi yang
kompleks antara sinyal-sinyal lingkungan.
Ketika terkena matahari,
tumbuhan mengalami perubahan-perubahan yang sering disebut de-etiolasi
(de-etiolation) atau disebut penghijauan.
Campbell (2008 : 411) juga menyebutkan
tahap-tahap dalam respon etiolasi yaitu sebagai berikut; (1) Penerimaan sinyal,
(2) transduksi, (3) respon.
Respon terdiri dari : pertama, regulasi transkripsi. Kedua,
modifikasi protein pasca-translasi. Ketiga, protein-protein de-etiolasi
(penghijauan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar