Sabtu, 14 Februari 2015

JALUR-JALUR TRANSDUKSI SINYAL MENAUTKAN PENERIMAAN SINYAL DENGAN RESPON (CAMPBELL, 2008)

Jalur-jalur transduksi sinyal menautkan penerimaan sinyal dengan respons

    
    Campbell (2008 : 409) mengemukakan bahwa semua organisme menerima sinyal-sinyal spesifik dan merespon sinyal-sinyal tersebut dengan cara-cara yang meningkatkan kesintasan dan keberhasilan reproduktif. Sebagai contoh lebah, yang memiliki fotoreseptor sensitive UV di matanya dapat melihat pola-pola pemandu nektar pada petal bunga. Pola-pola yang sepenuhnya tak terlihat oleh manusia.Tumbuhan juga memiliki reseptor-reseptor selular yang digunakan untuk mendeteksi perubahan-perubahan penting dalam lingkungan internal dan eksternalnya, entah perubahan itu berupa peningkatan konsentrasi hormon pertumbuhan, cedera akibat ulat yang mengunyah daun, atau pengurangan panjang hari pada saat musim dingin hampir tiba.
      Agar suatu stimulus dapat memicu respons, suatu organisme harus memiliki sel-sel dengan reseptor yang sesuai, yaitu molekul yang dipengaruhi oleh stimulus. Misalnya, manusia tidak mampu melihat pola-pola bunga yang memantulkan UV disebabkan karena mata kita tidak memiliki fotoreseptor UV. Tumbuhan sensitive terhadap berbagai macam stimulus, yang masing-masing memicu satu jalur transduksi sinyal yang spesifik.
     Adaptasi-adaptasi morfologi untuk pertumbuhan dalam gelap di sebut etiolasi. Contoh, tanaman kentang muda dialam biasanya menghadapi kegelapan terus-menerus ketika bertunas dibawah tanah. Dalam kondisi-kondisi ini, daun yang mengembang akan menghalangi penembusan tanah dan akan rusak saat tunas mendorong melalui daun.Karena daun tidak mengembang dan terletak dibawah tanah, hanya ada sedikit kehilangan air evaporative dan sedikit kebutuhan terhadap system akar ekstensif untuk mengganti air yang hilang melalui transpirasi. Selain itu, energy yang dihabiskan untuk membuat klorofil hijau akan sia-sia karena tidak ada cahaya untuk fotosintesis. Sebagai gantinya tanaman kentang yang tumbuh dalam kegelapan akan mengalokasikan sebanyak mungkin energi untuk memperpanjang batangnya. Respon etiolasi merupakan salah satu contoh bagaimana morfologi dan fisiologi tumbuhan disesuaikan dengan lingkungan melalui interaksi yang kompleks antara sinyal-sinyal lingkungan.
     Ketika terkena matahari, tumbuhan mengalami perubahan-perubahan yang sering disebut de-etiolasi (de-etiolation) atau disebut penghijauan.
Campbell (2008 : 411) juga menyebutkan tahap-tahap dalam respon etiolasi yaitu sebagai berikut; (1) Penerimaan sinyal, (2) transduksi, (3) respon.

 Respon terdiri dari : pertama, regulasi transkripsi. Kedua,  modifikasi protein pasca-translasi. Ketiga, protein-protein de-etiolasi (penghijauan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar